Senin, 20 Januari 2014

Materi Pelajaran Bahasa dan Sastra Inonesia Kelas XII (Kelas 3) SMK Negeri 2 Yogyakarta



MATERI PELAJARAN KELAS XII SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA TA 2012/2013

BAB I
MEMPARAFRASAKAN SEBUAH PUISI

Parafrasa adalah pengungkapan kembali suatu tuturan dari suatu tingkatan atau macam Bahasa menjadi yang lain tanpa mengubah pengertian. Ada dua metode parafrasa puisi yaitu :
1.      Parafrasa terikat adalah mengubah puisi menjadi prosa dengan cara menambahkan atau menyisipkan sejumlah kata pada puisi sehingga kalimat-kalimat puisi mudah dipahami seluruh kata dalam puisi masih tetap digunakan dalam parafrasa tersebut.
2.      Parafrasa bebas adalah mengubah puisi menjadi prosa dengan kata-kata sendiri. Kata-kata yang terdapat dalam puisi dapat digunakan, dapat pula tidak digunakan.
Langkah-langkah membuat parafrasa puisi
1.      Mencermati seluruh isi puisi
2.      Mencari arti kata yang sulit dipahami
3.      Menyisipkan kata dalam puisi yang masih tetap digunakan
4.      Mengubah puisi menjadi prosa dengan kata-kata sendiri.
Contoh:
1.      MENYESAL
PAGIKU HILANG SUDAH MELAYANG,
HARI MUDAKU SUDAH PERGI,
SEKARANG PETANG DATANG MEMBAYANG,
BATANG USIAKU SUDAH TINGGI.
AKU LALAI DI HARI PAGI,
BETA LENGAH DI MASA MUDA,
KINI HIDUP MERACUN HATI,
MISKIN ILMU, MISKIN HARTA.
AH, APA GUNA KUSESALKAN,
MENYESAL TUA TIADA BERGUNA,
HANYA MENAMBAH LUKA SUKMA.
KEPADA YANG MUDA KUHARAPKAN,
ATUR BARISAN DI HARI PAGI,
MENUJU KEARAH PADANG BAKTI.
(ALY HASJMY)
A.    Mencari Arti kata yang sulit
Petang : Waktu sudah tengah hari
Membayang : kelihatan seperti bayang-bayang / kelihatan samar-samar
Batang : bangkai/mayat/ ia telah menjadi
Meracun hati : penuh derita/ tidak bahagia
Luka sukma : Sakit hati
Atur barisan :Merencanakan segala sesuatu mulai sekarang
Padang bakti : tempat yang dihormati.
B.     Parafrasa Terikat
MENYESAL
Kini PAGIKU  HILANG SUDAH MELAYANG entah kemana
Sekarang HARI MUDAKU SUDAH PERGI jauh tak kan pernah kembali
KINI hanya PETANG yang DATANG MEMBAYANGi alam pikiranku
Yang kini BATANG USIAKU SUDAH mulai TINGGI.
Dulu AKU LALAI DI HARI PAGI,
Karena BETA LENGAH DI MASA MUDA yang masih suka bermalas-malasan
Hingga KINI HIDUP menjadi MERACUN HATI tak bisa berbuat apa-apa lagi
Sudah MISKIN ILMU, MISKIN HARTA pula
Namun AH, APA GUNA KUSESALKAN,
Karena MENYESAL TUA itu TIADA BERGUNA,
HANYA MENAMBAH LUKA SUKMA di hati
KEPADA YANG MUDA KUHARAPKAN,
Untuk ATUR BARISAN DI HARI PAGI,
MENUJU KEARAH PADANG BAKTI.
C.     Parafrasa Bebas
Puisi meyesal karya Ali Hasjmi mengisahkan seseorang yang menyesali masa mudanya tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.Ia kurang hati-hati dan bermalas-malasan waktu muda dulu.Kini di hari tuanya, ia merasa miskin ilmu dan miskin harta, tidak berilmu dan tidak punya harta apa-apa. Ia merasa tidak ada guna menyesali diri. Akan tetapi, ia tidak berhenti dalam sesalnya.Ia berusaha bangkit dan mengajak generasi muda untuk merencanakan segala sesuatu dari sekarang menuju kearah tempat yang lebih baik (tempat yang dihormati).

2.      GADIS PEMINTA-MINTA

Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka
Tengadah padaku pada bulan merah jambu
Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa
Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil
Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok
Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan
Gembira dari kemayaan riang.
Duniamu yang lebih tinggi dari menara katerdal
Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kauhafal
Jiw begitu murni, terlalu murni
Untuk dapat membagi dukaku
Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil
Bulan di atas itu tak ada yang punya
Dan kotaku, oh kotaku          
Hidupnya tak lagi punya tanda
                         (Toto Sudarto Bachtiar, suara, 1950 )
A.    Mencari Arti kata sulit
Kekal : abadi
Duka :sedih
Tengadah : melihat keatas/ berdoa/ minta
Merah jambu: sore hari
Melulur : meluncur masuk dengan mudah
Sosok : rupa/ bentuk/ wujud
Angan-angan: pikiran/ ingatan/ cita-cita
Kemayaan: hal keadaan hanya tampaknya ada, tetapi nyatanya tidak ada hanya ada dalam angan-angan atau khayalan.
Menara : bangunan yang tinggi
Katerdal : gereja besar tempat kedudukan resmi
B.     Parafrasa terikat
Setiap kita bertemu dengan gadis kecil berkaleng kecil aku merasa iba padanya
Setiap Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka dalam menghadapi kenyataan hidup
Mereka Tengadah padaku pada bulan merah jambu saat itu
Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa kalau gadis kecil berkaleng kecil tidak ada
Rasanya Ingin aku ikut dengan gadis kecil berkaleng kecil itu
Mereka Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok tanpa rasa takut
Mereka Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan yang tak kan pernah ada
Hanya Gembira dari kemayaan riang.
Namun Duniamu yang lebih tinggi dari menara katerdal
Meskipun Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kauhafal
Jiwamu begitu murni, terlalu murni
Untuk dapat membagi dukaku
Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil dunia ini terasa sepi
Bagaikan Bulan di atas itu tak ada yang punya
Dan di kotaku, oh kotaku      
Seperti Hidupnya tak lagi punya tanda
C.     Parafrasa bebas
Puisi Gadis kecil berkaleng kecil diatas pengungkapan seorang penyair bahwa Setiap kita bertemu dengan gadis kecil yang membawa kaleng kecil, senyuman mereka terlalu abadi untuk kita kenal, penyair merasa terharu dan sedih jika melihat mereka saat meminta minta pada kita saat waktu sore hari itu, namun jika tidak ada mereka kota ini terasa hilang tanpa jiwa. Ingin rasanya  ikut dengan gadis kecil berkaleng kecil itu, sampai pulang ke bawah jembatan, tubuh mereka meluncur masuk dengan mudah tanpa rasa takut ataupun kesusahan.
Mereka hanya bisa berkhayal dari kehidupan yang mewah dengan kegembiraan yang hanya khayalan yang nyatanya tidak ada. Namun mereka derajatnya lebih tinggi dari bangunan yang tinggi. Meskipun mereka selalu berlintas lintas di air kotor yang begitu mereka hafal, jiwa mereka tetap suci dan terlalu suci untuk dapat membagi duka kita. Kalau mereka mati, bagaikan bulan diatas tak ada yang punya, dan kota kita menjadi sepi tanpa kehadiran mereka seperti tiada kehidupan yang berarti.  

BAB II
MAJAS

Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
A.     Majas Penegasan
1.      Majas Klimaks : Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang dituntut semakin lama semakin meningkat. Contoh : Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan.
2.      Majas Antiklimaks: Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berurutan semakin lma semakin menurun. Contoh : Ketua pengadilan negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namanya.
3.      Majas Koreksio: Adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya. Contoh : Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.
4.      Majas Asindeton : Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal yang disebutkan. Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.
5.      Majas  Interupsi  adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan di dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan sesuatu dalam kalimat. Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh perempuan lain.
6.      Majas Eksklamasio : Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata seru atau tiruan bunyi. Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan tangan menggigil.
7.      Majas Enumerasio : Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan jelas. Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.
8.      Majas Silepsis dan Zeugma : Adalah gaya dimana orang mempergunakan dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan dengan kata pertama. Contoh : ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.
9.      Majas Apofasis atau Preterisio : Adalah gaya bahasa dimana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal. Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara
10.  Majas Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan. Contoh: Saya naik tangga ke atas.
11.  Majas Aliterasi:  Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama. Contoh : Keras-keras kena air lembut juga
12.  Majas Paralelisme: Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa pengulangan kata pada baris  atau kalimat. Contoh : Jika kamu minta, aku akan datang
13.  Majas Tautologi: Adalah gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam kalimat atau mempergunakan kata-kata yang diterangkan atau mendahului. Contoh : Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan
14.  Majas Antanaklasis adalah yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah
15.  Majas Anastrof atau Inversi : Adalah gaya bahasa yang dalam pengungkapannya predikat kalimat mendahului subejeknya karena lebih diutamakan. Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat peranginya.
16.  Majas Retoris : Adalah pernyataan yang dipergunakan dalam pidato atau tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu jawaban. Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup ?
17.  Majas Elipsis: Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca. Contoh : Kami ke rumah nenek ( penghilangan predikat pergi )
18.  Majas Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
19.  Majas Kolokasi: Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.
20.  Majas Pararima: Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.
21.  Majas Preterito: Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.
22.  Majas Sigmatisme: Pengulangan bunyi “s” untuk efek tertentu.
23.  Majas Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung.


B.     Majas Perbandingan
24.  Majas Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri. Contoh: Terimalah kado yang tidak berharga ini sebagai tanda terima kasihku atau Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal rumahnya besar dan mewah )
25.  Majas Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.ah mencapai langit. Contoh: Kita berjuang sampai titik darah penghabisan
26.  Majas Personifikasi: Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia. Atau yang mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup. Contoh: Hujan itu menari-nari di atas genting
27.  Majas Simile : Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, ” umpama”, “ibarat”,”bak”, bagai”.  Membandingkan suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya. contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
28.  Majas Metafora: Gaya Bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama. contoh: Cuaca mendung karena sang raja siang enggan menampakkan diri.
29.  Majas Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
30.  Majas Sinestesia: yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.
31.  Majas Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran. Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
32.  Majas Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian. contoh:Indonesia bertanding volly melawan Thailand.
33.  Majas Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus. contoh:Dimana saya bisa menemukan kamar kecilnya?
34.  Majas Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
35.  Majas Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata. contoh:Perilakunya seperti ular yang menggeliat.
36.  Majas Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
37.  Majas Perifrasa: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.
38.  Majas Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata. contoh:Kita bermain ke rumah Ina.
39.  Majas Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.
40.  Majas Asosiasi: perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama. Contoh: Masalahnya rumit, susah mencari jalan keluarnya seperti benang kusut.
41.  Majas  Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal. Contoh: Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya
42.  Majas Antonomasia: Adalah yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Yang Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.
43.  Majas Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
44.  Majas Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut. Contoh:Ia menggunakan Jupiter jika pergi ke sekolah (Motor merk Jupiter)
45.  Majas Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
46.  Majas Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.
47.  Majas Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek. contoh:Sejak kemarin dia tidak kelihatan batang hidungnya.
C.     Majas Pertentangan
48.  Majas Oksimoron : adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama. Contoh : Keramah-tamahan yang bengis
49.  Majas Antitesis : Adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata yang berlawanan maknanya. Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil, smuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa.
50.  Majas Anakronisme : Adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya ketidak sesuaian uraian dalam karya sastra dalam sejarah, sedangkan sesuatu yang disebutkan belum ada saat itu. Contoh : dalam tulisan Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam belum ada)
51.  Majas Paradoks : Adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya tidak karena objek yang dikemukakan berbeda. Contoh : Dia besar tetapi nyalinya kecil.
52.  Majas Reptisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai
53.  Majas Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.
D.    Majas Sindiran
54.  Majas Sinisme : Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi). Contoh: Kamu kan sudah pintar ? Mengapa harus bertanya kepadaku ?
55.  Majas Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll. Ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu. Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!
56.  Majas Innuendo: Adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya. Contoh : Ia menjadi kaya raya karena mengadakan kemoersialisasi jabatannya
57.  Majas Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut. Contoh: Suaramu merdu seperti kaset kusut.
58.  Majas Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar.  Adalah gaya bahasa yang paling kasar, bahkan kadang-kadang merupakan kutukan. Contoh: Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat masuk ketelinga kanan keluar lewat telinga kiri.
   
BAB III
UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYA SASTRA

A.    UNSUR INTINSIK adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam.
1.      TEMA adalah sesuatu yang menjadi pokok masalah/pokok pikiran dari pengarang yang ditampilkan dalam karangannya.
2.      AMANAT adalah pesan/kesan yang dapat memberikan tambahan pengetahuan, pendidikan, dan sesuatu yang bermakna dalam hidup yang memberikan penghiburan, kepuasan dan kekayaan batin kita terhadap hidup.
3.      PLOT/ALUR adalah jalan cerita/rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir. TAHAP-TAHAP ALUR
a.       Tahap perkenalan/Eksposisi adalah tahap permulaan suatu cerita yang dimulai dengan suatu kejadian, tetapi  belum ada ketegangan (perkenalan para tokoh, reaksi antarpelaku, penggambaran fisik, penggambaran tempat)
b.      Tahap pertentangan /Konflik adalah tahap dimana mulai terjadi pertentangan antara pelaku-pelaku (titik pijak menuju pertentangan selanjutnya) Konflik ada dua ;
1)      Konflik internal adalah konflik yang terjadi dalam    diri          tokoh.
2)      Konflik eksternal adalah konflik yang terjadi di luar tokoh(konflik tokoh dengan tokoh, konflik   tokoh dengan lingkungan, konflik tokoh dengan alam, konlik tokoh denganTuhan dll)
c.       Tahap penanjakan konflik/Komplikasi adalah tahap dimana ketegangan mulai terasa semakin berkembang dan rumit   (nasib pelaku semakin sulit diduga, serba samar-samar)
d.      Tahap klimaks adalah tahap dimana ketegangan mulai memuncak (perubahan nasip pelaku       sudah   mulai dapat diduga, kadang dugaan itu tidak terbukti pada akhir cerita)
e.       Tahap penyelesaian adalah tahap akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan tentang nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Ada pula yang penyelesaiannya diserahkan kepada pembaca, jadi akhir ceritanya menggantung, tanpa ada penyelesaian.
MACAM-MACAM ALUR
a.       Alur maju adalah peristiwa –peristiwa diutarakan mulai awal sampai akhir/masa kini menuju masa datang.
b.      Alur mundur/Sorot balik/Flash back adalah peristiwa-peristiwa yang menjadi bagian penutup diutarakan terlebih dahulu/masa kini, baru menceritakan peristiwa-peristiwa pokok melalui kenangan/masa lalu salah satu tokoh.
c.       Alur gabungan/Campuran adalah peristiwa-peristiwa pokok diutarakan. Dalam pengutararaan peristiwa-peristiwa pokok, pembaca diajak mengenang peristiwa-peristiwa yang lampau,kemudian mengenang peristiwa pokok ( dialami oleh tokoh utama) lagi.
4.      PERWATAKAN/PENOKOHAN adalah bagaimana pengarang melukiskan watak tokoh. Ada tiga cara untuk melukiskan watak tokoh:
a.       Analitik adalah pengarang langsung menceritakan watak tokoh. Contoh : Siapa yang tidak kenal Pak Edi yang lucu, periang, dan pintar. Meskipun agak   pendek justru melengkapi sosoknya sebagai guru yang diidolakan siswa. Lucu dan penyanyang.
b.      Dramatik adalah pengarang melukiskan watak tokoh dengan tidak langsung. Bisa melalui tempat tinggal, lingkungan, percakapan/dialog antartokoh, perbuatan, fisik dan tingkah laku, komentar tokoh lain terhadap tokoh tertentu, jalan pikiran tokoh. Contoh : Begitu memasuki kamarnya Yayuk, pelajar kelas 1 SMA itu langsung melempar tasnya ke tempat tidur dan membaringkan dirinya tanpa melepaskan sepatu terlebih dahulu. (tingkah laku tokoh).
c.       Campuran adalah gabungan analitik dan dramatik. Pelaku dalam cerita dapat berupa manusia , binatang, atau benda-benda mati yang     diinsankan.
PELAKU/TOKOH DALAM CERITA
a.       Pelaku utama adalah pelaku yang memegang peranan utama dalam cerita dan selalu hadir/muncul pada setiap satuan kejadian.
b.      Pelaku pembantu adalah pelaku yang berfungsi membantu pelaku utama dalam cerita. Bisa bertindak sebagai pahlawan mungkin juga sebagai penentang pelaku utama.
c.       Pelaku protagonis adalah pelaku yang memegang watak tertentu yang membawa ide kebenaran.(jujur,setia,baik hati dll)
d.      Pelaku antagonis adalah pelaku yang berfungsi menentang pelaku protagonis (penipu, pembohong dll)
e.       Pelaku tritagonis adalah pelaku yang dalam cerita sering dimunculkan sebagai tokoh ketiga yang biasa disebut dengan tokoh penengah.
5.      LATAR/SETTING adalah sesuatu atau keadaan yang melingkupi pelaku dalam sebuah   cerita. Macam-macam latar :
a.       Latar tempat adalah latar dimana pelaku berada atau cerita terjadi (di sekolah, di kota, di ruangan dll)
b.      Latar waktu adalah kapan cerita itu terjadi ( pagi, siang,malam, kemarin, besuk dll)
c.       Latar suasana adalah dalam keadaan dimana cerita terjadi. (sedih, gembira, dingin, damai, sepi dll)
6.      SUDUT PANDANG PENGARANG adalah posisi/kedudukan pengarang dalam membawakan cerita. Sudut pandang dibedakan atas :
a.       Sudut pandang orang pertama adalah pengarang berfungsi sebagai pelaku yang terlibat langsung dalam cerita, terutama sebagai pelaku utama. Pelaku utamanya(aku, saya, kata ganti orang pertama jamak : kami, kita)
b.      Sudut pandang orang ketiga adalah pengarang berada di luar cerita, ia menuturkan tokoh-tokoh di luar, tidak terlibat dalam cerita. Pelaku utamanya (ia, dia, mereka,kata ganti orang ketiga jamak, nama-nama lain)
7.      GAYA BAHASA adalah ciri/kekhasan seseorang yang mencangkup penggunaan struktur kebahasaan, pilihan kata, ungkapan, pembentukan majas ataupun pemakaian dialek/logat.
B.     UNSUR EKSTRINSIK adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar.
1.      Latar Belakang Penciptaan adalah kapan karya sastra tersebut diciptakan.
2.      Kondisi masyarakat pada saat karya sastra diciptakan adalah keadaan masyarakat baik itu ekonomi, sosial, budaya,politik pada saat karya  sastra diciptakan
3.      Pandangan hidup pengarang/Latar belakang pengarang.
 
BAB IV
MEMBUAT KARANGAN YANG BAIK
1.      Menentukan tema yang akan ditulis
2.      Pilih judul yang sesuai dengan karangan yang akan ditulis
3.      Membuat kerangka karangan yang jelas, gagasan yang sesuai tema, berisi pokok pikiran yang logis, serta konsisten terhadap tema dan judul
4.      Selalu memperhatikan isi dari karangan
5.      Penggunaan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan EYD
6.      Menguasai tema serta pokok bahasan yang akan kita tulis
7.      Patuh pada kerangka karangan yang telah kita buat sebelumnya
BAB V
SURAT LAMARAN KERJA
A.    Pengertian
Surat lamaran kerja atau job application letter adalah surat yang didefenisikan sebagai sebuah surat, baik yang ditulis pada lembaran kertas dan juga ditulis dengan menggunakan kertas elektronik dan dibuat oleh seseorang yang sedang mencari kerja, baik yang belum pernah bekerja mapun yang sudah pernah berkerja untuk mengisi lowongan kerja yang ditawarkan oleh pihak lain, baik perseorangan, organisasi perusahaan, atau instalasi pemerintah.
Adapun seseorang yang disebut sebagai pencari kerja yang belum pernah bekerja adalah orang yang baru lulus dari suatu lembaga pendidikan dan baru pertama sekali memasuki dunia kerja. Sementara pencari kerja yang sudah bekerja adalah orang yang sudah mempunyai pengalaman kerja dan ingin mencari pengalaman berbeda di suatu lembaga bisnis atau non bisnis yang lain.
B.     Format Penulisan
Penulisan format surat lamaran kerja yang benar dapat dilihat seperti penjelasan dibawah ini:
1.        Tempat dan tanggal pembuatan surat
2.        Perihal Surat
3.        Eksemplar surat
4.        Alamat surat
5.        Isi surat
a.       Isi pembuka surat (diberi sapaan seperti "Dengan hormat")
b.      Alinea pembuka
c.       Alinea isi
d.      Alinea penutup
6.        Pelamar (pembuat surat)
C.     Pedoman penulisan
Dalam penulisan surat lamaran kerja dapat ditulis tangan oleh pelamar, dalam hal ini penulisan dapat dilakukan pada kertas folio bergaris, tetapi tidak boleh pada halaman yang bolak-balik. Selain itu penulisan surat lamaran bisa juga dilakukan dengan cara diketik dengan kualitas kertas yang baik (HVS minimal 60 gram) dengan cara baris 1,5 spasi.
Perlu diingat juga bahwa pada bagian tanda tangan surat lamaran sering kali suatu kantor, khususnya kantor pemerintah menghendaki perlunya dibubuhi materai.
D.    Penggunaan bahasa
Penggunaan bahasa dalam penulisan surat lamaran pekerjaan harus mengikuti kaidah-kaidah seperti berikut, diantaranya adalah:
1.        Jangan Terlalu bertele-tele
2.        Bahasanya jangan sok gaul
3.        Bahasanya jangan sok preman
4.        Bahasa jangan sok akrab
5.        Jangan terlalu banyak menggunakan singkatan
6.        Jika tidak diminta, jangan menentukan gaji
E.      Jenis
Surat lamaran pekerjaan terdiri dari beberapa jenis, yang diantaranya adalah sebagai berikut ini:
1.    Surat lamaran pekerjaan yang digabungkan dengan riwayat hidup.
Dalam model surat lamaran kerja ini daftar riwayat hidup termasuk menjadi bagian dari isi surat. Karena isinya berupa gabungan, model ini juga disebut sebagai model gabungan. Berikut adalah contoh surat lamaran kerja gabungan:
__ _______ ___2012
Yth. ___ ___ ____
PT ___ ____ ____
Jln. ___ ___ ______

Dengan hormat,
Saya bernama lengkap........... Kini, saya berusia.... tahun dan belum menikah. Saya adalah lulusan SMK Negeri.........., tahun........, tepatnya dari jurusan......... Dengan ini, saya bermaksud mengajukan permohonan untuk menjadi karyawan di PT........, khususnya sebagai............
Saya memiliki kondisi kesehatan yang baik. Saya menguasai bahasa Inggris, baik secara lisan maupun tulisan. Saya mampu menggunakan komputer, terutama mengoperasikan aplikasi paket MS Office, serta Excel, Word, Acces, PowerPoint, Outlook, dan juga Internet. Sebagai bahan pertimbangan lainnya, bersama surat ini saya lampirkan data diri saya sebagai berikut:
1.      Fotokopi ijazah terakhir
2.      Fotokopi transkrip nilai
3.      Fotokopi KTP
4.      dan lain lain
Saya berharap Bapak/Ibu bersedia meluangkan waktu untuk memberikan kesempatan wawancara, sehingga saya dapat menjelaskan lebih rinci tentang potensi diri saya. Demikian surat lamaran ini. Terima kasih atas perhatian Bapak/Ibu.

Hormat saya,

............
2.    Surat lamaran yang dipisahkan dari daftar riwayat hidup
Dalam model ini riwayat hidup merupakan lampiran. Karena itu model ini juga disebut dengan surat lamaran model terpisah. Berikut adalah contohnya:
Medan, 16 September 2012
Hal: Lamaran Pekerjaan
Lampiran: Satu Berkas

Yth. Manajer Personalia
PT. Citra Kenanga
Jln. Jamin Ginting No.221 Medan

Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
nama lengkap: Batu Tarigan Gerneng
tempat/tanggal lahir: Kabanjahe/24 Agustus 1991
jenis kelamin: Laki-laki
pendidikan: SMKN 1 Kabanjahe
alamat: Jln. Bom Ginting No.21 Kabanjahe
Mengajukan permohonan kepada Bapak/Ibu agar saya dapat diangakat sebagai karyawan pada PT. Citra Kenanga yang berada dibawah pimpinan Bapak/Ibu, dan saya bersedia ditempatkan dibagian apa saja sesuai dengan keterampilan yang saya miliki. Sebagai bahan pertimbangan, bersamaan ini saya lampirkan:
1.      Daftar riwayat hidup
2.      Fotokopi STTB SMK yang dilegalisir
3.      Dua buah pasfoto ukuran 3x4
4.      Surat keterangan berkelakuan baik
5.      Surat keterangan kesehatan
Demikian surat permohonan ini saya buat dengan sesungguhnya dengan harapan semoga Bapak/Ibu mengabulkannya. Atas perhatian dan pertimbangan Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,


Batu Tarigan Gerneng



3.    Jenis berdasarkan sumber lowongan
Jenis surat lamaran kerja berdasarkan sumber lowongan kerja dapat dibedakan menjadi 3 bagian, diantaranya adalah sebagai berikut:
a.         Surat lamaran kerja berdasarkan inisiatif sendiri
Medan, 16 September 2012
Hal: Lamaran Pekerjaan
Lampiran: Satu Berkas

Yth. Manajer Personalia
PT. Citra Kenanga
Jln. Jamin Ginting No.221 Medan

Dengan hormat,
Saya adalah lulusan SMK tahun 2010 jurusan Administrasi Perkantoran. Saya bermaksud melamar pekerjaan pada bagian Administrasi di perusahaan Bapak/Ibu. Berikut adalah data pribadi saya:
nama: Jadohot Ginting
tempat, tanggal Lahir: Medan, 12 Juli 1988
alamat: Jln. Pales Raya No.45 Medan 20145
telepon: (061) 97007530
Saya belum memiliki pengalaman kerja tetapi saya yakin dapat bekerja sesuai dengan harapan pimpinan perusahaan karena saya telah mengikuti berbagai pendidikan tambahan atau kursus keterampilan yang sesuai dengan keahlian yang saya miliki.
Bersamaan dengan ini saya lampirkan 1 (satu) lembar daftar riwayat hidup berserta lampiran salinan ijazah yang saya miliki sebagai bahan pertimbangan Bapak/Ibu selanjutnya.
Saya sangat berharap untuk bertemu dengan Bapak/Ibu pada saat wawancara. Besar harapan saya atas diterima dan dikabulkannya permohonan lamaran kerja ini. Terima kasih

Hormat Saya,


Jadohot Ginting.






b.         Surat lamaran berdasarkan informasi lowongan kerja
Medan, 1 Agustus 2012
Hal: Lamaran Kerja
Lampiran: 2 (dua) berkas

Yth.
Pimpinan Personalia
Adira Finance
Jalan Asrama Haji, No.33 Medan

Dengan hormat,
Berdasarkan iklan Bapak/Ibu pada harian Analisa tanggal 20 Juli 2012, saya mengajukan lamaran pada jabatan Sales Marketing seperti yang dimaksud dalam iklan tersebut. Berikut adalah data pribadi saya:
nama: Jadohot Ginting
tempat, tanggal Lahir: Medan, 12 Juli 1988
alamat: Jln. Pales Raya No.45 Medan 20145
telepon: (061) 97007530
Bersamaan ini saya lampirkan satu lembar daftar riwayat hidup dan data pendukung lainnya sebagai bahan pertimbangan Bapak selanjutnya. Bila dikehendaki, saya bersedia memenuhi panggilan untuk dites dan diwawancarai.
Atas perhatian Bapak, saya mengucapkan terima kasih.

Hormat Saya,


Gustap Simarmata











CONTOH LAIN:
Yogyakarta, 20 November 2012
Hal : Lamaran Pekerjaan

Yth,
Manajer Sumber Daya Manusia
PT. Hand's Parmantindo
Jl. Raya Bumi Sentoda 05
Cibinong

Dengan hormat,
Bpk. Bambang Satrio, seorang asisten editor di PT. Hand's Parmantindo, menginformasikan kepada saya tentang rencana pengembangan Departemen Finansial PT. Hand's Parmantindo. Sehubungan dengan hal tersebut, perkenankan saya mengajukan diri (melamar kerja) untuk bergabung dalam rencana pengembangan PT. Hand's Parmantindo. Mengenai diri saya, dapat saya jelaskan sebagai berikut :
nama                         : Imam Nurhidayat
tempat, tanggan lahir   : Bantul, 19 Maret 1995
pendidikan akhir      : SMKN 2 Yogyakarta
alamat                       : Sirat RT 05 RW 09 Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, YK 55764
hp, e-mail                  : 085729363339, nurhidayat_imam@rocketmail.com
status perkawinan     : Belum Menikah.
Saat ini saya bekerja di XXX, sebagai XXX, dengan fokus utama pekerjaan di bidang XXX. Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan :
1.    Daftar Riwayat Hidup.
2.    Foto copy ijazah pendidikan terakhir.
3.    Foto copy sertifikat kursus/pelatihan.
4.    Pas foto terbaru.
Besar harapan saya untuk diberi kesempatan wawancara, dan dapat menjelaskan lebih mendalam mengenai diri saya. Seperti yang tersirat di resume (riwayat hidup), saya mempunyai latar belakang pendidikan, pengalaman potensi dan seorang pekerja keras. Demikian saya sampaikan. Terima kasih atas perhatian Bapak.

 Hormat saya,



Imam Nurhidayat
Yogyakarta, 20 November 2012
Hal : Lamaran Pekerjaan

Yth.,
Manajer Sumber Daya Manusia
PT. Gilland Ganesha
Jl. Raya Kebon Durian No. 11
Jakarta Timur

Dengan hormat,
Sesuai dengan penawaran lowongan pekerjaan dari PT. Gilland Ganesha, seperti yang termuat di harian Kompas tanggal 28 Oktober 2012. Saya mengajukan diri untuk bergabung ke dalam Tim Marketing di PT. Gilland Ganesha. Data singkat saya, seperti berikut :
nama                         : Imam Nurhidayat
tempat, tanggan lahir   : Bantul, 19 Maret 1995
pendidikan akhir      : SMKN 2 Yogyakarta
alamat                       : Sirat RT 05 RW 09 Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, YK 55764
hp, e-mail                  : 085729363339, nurhidayat_imam@rocketmail.com
status perkawinan     : Belum Menikah.
Saya memiliki kondisi kesehatan yang sangat baik, dan dapat berbahasa Inggris dengan baik secara lisan maupun tulisan. Latar belakang pendidikan saya sangat memuaskan serta memiliki kemampuan manajemen dan marketing yang baik. Saya telah terbiasa bekerja dengan menggunakan komputer. Terutama mengoperasikan aplikasi paket MS Office, seperti Excel, Word, Acces, PowerPoint, OutLook, juga internet, maupun surat-menyurat dalam Bahasa Inggris.
Saat ini saya bekerja sebagai XXX di XXX. Saya senang untuk belajar, dan dapat bekerja secara mandiri maupun dalam tim dengan baik. Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan :
1.    Daftar Riwayat Hidup.
2.    Foto copy ijazah pendidikan terakhir.
3.    Foto copy sertifikat kursus/pelatihan.
4.    Pas foto terbaru.
Saya berharap Bapak/Ibu bersedia meluangkan waktu untuk memberikan kesempatan wawancara, sehingga saya dapat menjelaskan secara lebih terperinci tentang potensi diri saya. Demikian surat lamaran ini, dan terima kasih atas perhatian Bapak/Ibu.

 Hormat saya,


Imam Nurhidayat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar